Budaya organisasi memiliki fungsi yang sangat
penting. Fungsi budaya organisasi adalah sebagai tapal batas tingkah laku
individu yang ada didalamnya.
Robbins (2003) menyatakan bahwa budaya menjalankan
sejumlah fungsi di dalam sebuah organisasi, yaitu:
Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas,
yang artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi
dengan organisasi yang lain.
Budaya membawa suatu rasa identitas bagi
anggota-anggota organisasi.
Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu
yang lebih luas daripada kepentingan pribadi seseorang.
Budaya memantapkan sistem sosial, yang artinya
merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan suatu organisasi dengan
memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan
dilakukan oleh para karyawan.
Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan
kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan.
Secara alami budaya sukar dipahami, tidak berwujud,
implisit dan dianggap biasa saja. Tetapi semua organisasi mengembangkan
seperangkat inti pengandaian, pemahaman, dan aturan implisit yang mengatur
perilaku sehari-hari dalam tempat kerja. Peran budaya dalam mempengaruhi
perilaku karyawan semakin penting bagi organisasi.
Dengan dilebarkannya rentang kendali, didatarkannya
struktur, diperkenalkannya tim-tim, dikuranginya formalisasi, dan
diberdayakannya karyawan oleh organisasi, makna bersama yang diberikan oleh
suatu budaya yang kuat memastikan bahwa semua karyawan diarahkan kearah yang
sama. Pada akhirnya budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan
organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar