Selasa, 20 November 2012

tugas 2


       

  1.      Komunikasi organisasi adalah ……..
A.    suatu disiplin studi yang dapat mengambil sejumlah arah yang sah dan bermanfaat
B.     peranan yang dimainkan komunikasi dalam studi organisasi
C.     pandangan alternatif tentang realitas, organisasi dan sifat manusia
D.    konsep pemahaman mengenai komunikasi organisasi
E.     kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan seperti halnya sifat manusia

                   Jawab : A


  2.      Teori Kultural Organisasi menurut Sackmann (1991) menyatakan bahwa…….
A.    Pemutusan berarti memotong kumpulan pengalaman menjadi satuan – satuan yang pantas, dapat diberi julukan, dapat dinamai dan tindakan penyatuan meliputi penentuan hubungan – hubungan, khususnya hubungan – hubungan kausal di antara komponen – komponen terputus
B.     nilai konsep budaya organisasi bagi para peneliti dan para praktisi lebih bergantung pada penelitian empiris yang dilakukan daripada atas pendapat – pendapat yang diperdebatkan
C.     suatu apresiasi tentang cara organisasi dibentuk oleh perangkat – perangkat khas nilai, ritus, dan kepribadian
D.    budaya bukan sekedar sesuatu yang dimiliki organisasi, tetapi juga sesuatu yang merupakan proses pemahaman organisasi
E.     organisasi menyimpan informasi mengenai cara berorganisasi tersebut memberi respon atas berbagai situasi

Jawab : B

  3.Istilah komunikasi mempunyai banyak arti. Menurut asal katanya (etimologi), istilah komunikasi berasal dari  bahasa……
A.   Inggris
B.   Perancis
C.   Belanda
D.   Sansekerta
E.   Latin

Jawab : E

tugas 1


   

   1. Sebutkan unsur-unsur organisasi ,menurut McPhee!
Jawab :

-          nama-nama resmi pekerjaan,
-          tujuan bagi pegawai,
-          kondisi – kondisi pekerjaan atau kontrak pekerjaan,
-          buku prosedur pengoperasian organisasi.

   2.  Ciri – ciri organisasi terbirokrasi yang ideal menurut analisis dari karya Weber
 Jawab :

Ø  Suatu organisasi terdiri dari hubungan – hubungan yang ditetapkan antara jabatan – jabatan.
Ø  tugas organisasi disalurkan di antara berbagai jabatan sebagai kewajiban resmi.
Ø  Tujuan atau rencana organisasi terbagi ke dalam tugas – tugas.

   3. Berlu (1960) menyarankan bahwa komunikasi berhubungan dengan organisasi sosial melalui tiga    cara,sebutkan !
Jawab :
·         Sistem sosial dihasilkan lewat komunikasi,
·         Pengetahuan mengenai suatu sistem social,
·         Organisasi Formal.

Rabu, 07 November 2012

Komunikasi Organisasi 3

3.   Teori Struktural Klasik Organisasi Sosial

Istilah organisasi sosial merujuk pada pola – pola interaksi sosial (frekuensi dan lamanya kontak antara orang – orang; kecenderungan mengawali kontak; arah pengaruh antara orang – orang; derajat kerja sama; perasaan tertarik, hormat, dan permusuhan; dan perbedaan status) dan regularitas yang teramati dan perilaku sosial orang – orang yang disebabkan oleh situasi sosial mereka baik oleh karakteristik fisiologis atau psikologis mereka sebagai individu.
Berlu (1960) menyarankan bahwa komunikasi berhubungan dengan organisasi sosial melalui tiga cara:
Sistem sosial dihasilkan lewat komunikasi
Bila suatu sistem sosial telah berkembang, ia menentukan komunikasi – komunikasi anggotanya
Pengetahuan mengenai suatu sistem sosial dapat membantu kita membuat prediksi yang akurat mengenai orang – orang tanpa mengetahui lebih banyak daripada peranan – peranan yang mereka jabat dalam sistem
Organisasi Formal
Organisasi yang sengaja dibentuk untuk mengatur sistem kerja formal yang biasa diebut sebagai birokrasi yang mana ada suatu tujuan yang ingin dicapai, peraturan – peraturan yang harus diikuti, dan struktur status secara sengaja dirancang untuk mengantisipasi maupun mengarahkan interaksi dan kegiatan – kegiatan anggota.
Karakteristik Birokrasi Weberian
Ciri – ciri organisasi terbirokrasi yang ideal menurut analisis dari karya Weber, yaitu:
Suatu organisasi terdiri dari hubungan – hubungan yang ditetapkan antara jabatan – jabatan. Blok – blok bangunan dasar dari organisasi formal adalah jabatan – jabatan.
Tujuan atau rencana organisasi terbagi ke dalam tugas – tugas, tugas organisasi disalurkan di antara berbagai jabatan sebagai kewajiban resmi.
Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada jabatan (kewenangan legal).
Garis – garis kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu tatanan hierarkis.
Suatu sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan – tindakan dan fungsi – fungsi jabatan dalam organisasi.
Prosedur dalam organisasi bersifat formal dan impersonal, yakni peraturan – peraturan organisasi berlaku bagi setiap orang.
Suatu sikap dan prosedur untuk menerapkan suatu sistem disiplin merupakan bagian dari organisasi.
Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi.
Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan kualifikasi teknis, alih – alih koneksi politis, koneksi keluarga, atau koneksi lainnya.
Meskipun pekerjaan dalam birokrasi berdasarkan kecakapan teknis, kenaikan jabatan dilakukan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.


Referensi :
Deddy mulyana, M.A.,Ph.D. – Humuan communication.
Sukanto & T Hani Handoko – Organisasi Perusahaan


Komunikasi Organisasi 2


2.   Sifat Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi lebih dari sekedar apa yang dilakukan orang – orang. Komunikasi organisasi adalah suatu disiplin studi yang dapat mengambil sejumlah arah yang sah dan bermanfaat. Studi komunikasi organisasi dianggap sebagai landasan kuat bagi karier dalam manajemen, pengembangan sumber daya manusia dan komunikasi perusahaan, dan tugas – tugas lain yang berorientasikan manusia dalam organisasi.
Definisi Fungsional Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit – unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.Suatu organisasi terdiri dari unit – unit komunikasi dalam hubungan – hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.Interaksi di antara semua faktor internal maupun eksternal organisasi disebut sebagai sistem komunikasi organisasi.
Definisi Interpretif Komunikasi Organisasi
Definisi tradisional (fungsional dan objektif) menganggap bahwa komunikasi organisasi cenderung menekankan kegiatan penanganan pesan yang terkandung dalam suatu “batas organisasional”. Komunikasi organisasi jika dipandang dari suatu perspektif interpretif (subjektif) dianggap sebagai proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi. Komunikasi organisasi adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang terjadi. Realitas (organisasi) adalah suatu konstruksi subjektif yang mampu lenyap saar anggota – anggotanya tidak lagi menganggapnya demikian yang lebih jelasnya bahwa komunikasi organisasi merupakan proses pembentukan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi.

Referensi :
Deddy mulyana, M.A.,Ph.D. – Humuan communication.
Sukanto & T Hani Handoko – Organisasi Perusahaan

Minggu, 04 November 2012

Komunikasi Organisasi 1

1.   Komunikasi Organisasi
Studi komunikasi organisasi adalah studi mengenai cara orang memandang objek – objek, juga studi mengenai objek itu sendiri. Peranan yang dimainkan komunikasi dalam studi organisasi bergantung pada bagaimana organisasi tersebut dipahami. Dalam studi organisasi ada pandangan – pandangan alternatif tentang realitas, organisasi dan sifat manusia yang mana konsep – konsep ini akan memandu pemahaman mengenai komunikasi organisasi.
Pandangan Alternatif
Terdapat beberapa pandangan alternatif dalam memamahami organisasi, pertama realitas sosial dan bagaimana kita memahami dunia sosial kita.  Perilaku dan objek adalah konstruksi sosial, karena bergantung pada manusia untuk membuat perilaku dan objek itu signifikan, karena suatu objek sosial sekadar objek yang mempunyai makna bagi suatu kolektivitas atau menuntut tindakan manusia.Objektif merujuk pada pandangan bahwa objek – objek, perilaku – perilaku, dan perisitiwa – peristiwa eksis dalam masyarakat.Sedangkan subjektif menunjukkan bahwa realitas itu sendiri adalah suatu konstruksi sosial.
Kedua, organisasi.Secara khas organisasi dianggap sebagai kata benda, sementara “pengorganisasi” dianggap sebagai kata kerja (Weick, 1979).Kita dapat memahami organisasi manusia melalui seperangkat kesamaan prinsip yang digunakan untuk memahami mesin.Pemahaman seseorang mengenai organisasi bergantung pada asumsi – asumsi orang tersebut mengenai realitas atau dunia.
Ketiga, sifat manusia.Kelangsungan hidup suatu organisasi tergantung pada kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan seperti halnya sifat manusia.Karena organisasi dan lingkungan mempunyai struktur yang penting untuk mencocokan keduanya, sehingga adaptasi maksimal berlangsung.
Implikasi Bagi Perilaku Organisasi
McPhee (1985) menyebutkan unsur – unsur organisasi meliputi hal – hal seperti;
Nama – nama resmi pekerjaan,
Deskripsi,
Tujuan bagi pegawai,
Kondisi – kondisi pekerjaan atau kontrak pekerjaan,
Pembedaan pekerjaan berdasarkan divisi/bagian/unit kerja,
Buku prosedur pengoperasian organisasi,
Anggaran dasar maupun anggaran rumah tangga organisasi,
Dan dokumen – dokumen lain yang menetapkan landasan hukum organisasi.
Organisasi harus mengurus lingkungan eksternal  dan menggunakan strategi adaptatifnya yang terbaik untuk tumbuh dan terus hidup. Implikasi utama yang harus diingat adalah bahwa bila lingkungan diciptakan, maka ada kemungkinan untuk menganggap perubahan organisasi sebagai suatu proses pembuatan keputusan.


Referensi :
Deddy mulyana, M.A.,Ph.D. – Humuan communication.
Sukanto & T Hani Handoko – Organisasi Perusahaan

Senin, 30 April 2012

Manusia dan Keadilan


setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya, melakukan hal yang tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan untuk berbuat kebaikan “jujur”. Tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalui dibenturkan oleh permasalahan – permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan oleh berbagai sebab, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.

Keadilan

      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata adil berarti tidak berat sebelah atau tidak memihak atau sewenang-wenang, sehingga keadilan mengandung pengertian sebagai suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak atau sewenang-wenang.
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Jika kita mengakui hak hidup kita, maka sebaliknya kita wajib mempertahankan hak hidup denganbekerja keras tanpa merugikan orang lain. Hal ini disebabkan karena orang lain pun mempunyai hak hidup seperti kita. Jika kita pun mengakui hak hidup orang lain, kita wajib memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mempertahankan hak hidupmereka sendiri.jadi, keadilan pada pokoknya terletak pada keseimbanganatau keharmonisan antara menuntut hak, dan menjalankan kewajiban. Sedangkan keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda.
Keadilan didefinisikan sebagai “menempatkan sesuatu secara proporsional” dan “memberikan hak kepada pemiliknya”. Definisi ini memperlihatkan, dia selalu berkaitan dengan pemenuhan hak seseorang atas orang lain yang seharusnya dia terima tanpa diminta karena hak itu ada dan menjadi miliknya. Dalam hal jender, wujud pemenuhan hak atas wanita masih merupakan masalah kemanusiaan yang serius. Secara sosial, kebudayaan, ekonomi dan politik masih merendahkan wanita. Persepsi  masih melekatkan yang merendahkan, mendiskriminasi dan memarjinalkan mereka.Dalam persepsi satu-satunya potensi wanita yang paling sering ditonjolkan adalah fisiknya. Tubuh wanita seakan sah dieksploitasi, secara intelektual, ekonomi dan seksual, melalui beragam cara dan bentuknya di ruang privat maupun publik.
Gerakan emansipasi wanita telah berjasa besar dalam menghantarkan kaum wanita Indonesia menuju mimbar kehormatan dan gerbang kebebasan, harus dipahami kebebasan bukan berarti kebablasan. Realita melintas ditengah-tengah kehidupan modern, bahwa wanita tidak lagi dipandang sebelah mata, lebih dihargai dan dihormati. Kini banyak wanita menuntut kesamaan hak dengan pria, kesamaan untuk berkompetisi dalam dunia liberal dan terbebas dari ikatan kebudayaan. Dengan dalil mendobrak persepsi jender kaum feminis dengan mengusung gerakan emasipasi. “The end of the institution of marriage is a necessary condition for the liberation of women” (Declaration of Feminism, 1971). Dari deklarasi tersebut, kaum feminis menganggap institusi pernikahan sebagai The Frakenstein Monster (dalam film horor: frankeinstein sesosok mayat manusia dihidupkan kembali dan memiliki rupa menyeramkan, sadis, bahkan menjijikkan) harus diperangi demi kebebasan wanita.
Selain itu, Robin Morgan, Editor Ms. Magazine (majalah kebangsaan kaum feminis), mengatakan bahwa pernikahan hanya akan menghambat kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Bahkan Sheila Cronin, tokoh terkemuka kaum feminis menganggap pernikahan tak ubah sebagai praktik perbudakan terhadap perempuan. Cobalah kita kembali pada fitrah kita sebagai mahluk Tuhan. Pria dan wanita sampai hari kiamatpun tidak akan bisa sama karena memang tidak sama. Dan perlu diketahui bahwa keduanya bukanlah pesaing yang saling mengalahkan dan dikalahkan. Terlalu naif bagi pria apabila ia bersaing dan ingin mengalahkan wanita dan terlalu berlebihan juga apabila wanita minta disamakan dan bahkan ingin mengalahkan pria dengan gerakan emansipsi wanita yang kebablasan.

 MACAM-MACAM KEADILAN

a. KEADILAN LEGAL ATAU KEADILAN MORAL
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk member tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak keserasian.

b. KEADILAN DISTRIBUTIF
Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

c. KEADILAN KOMUTATIF
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

d. KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Sikap jujur itu perlu di pelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedang keadilan menuntut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan lagi pula membuat luhurnya budi pekerti.

Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :

      A.    Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan;
      B.     Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain;
      C.     Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan;
      D.    Sikap suka bekerja keras;
      E.     Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu akan dituangkan dalam bergai langkah dan kegiatan, antara lain melalui delapan jalur pemerataan yaitu :

      A.    Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan,
      B.     Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan;
      C.     Pemerataan pembagian pendapatan;
      D.    Pemerataan kesempatan kerja;
      E.     Pemerataan kesempatan berusaha;
      F.      Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi mudadan kaum wanita;
      G.    Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air;
      H.    Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan;

Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan / ketidak adilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidak adilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan, seperti drama, puisi, novel, musik dan lain-lain.

Manusia dan Pandangan Hidup


Keragaman budaya bangsa Indonesia diungkapkan dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang mengandung arti, meskipun bangsa Indonesia itu terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya dan bahasa, tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia itu satu sebagai bangsa.Secara konsepsional, keragaman budaya itu merupakan aset bangsa, oleh karena itu perbedaan tidak harus dipersoalkan, sepanjang perbedaan itu dalam kerangka persatuan. Pancasila sering disebut sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Artinya nilai-nilai dari sila-sila Pancasila memang digali dari khazanah kebudayaan bangsa. Dari itu maka setiap pandangan hidup warga bangsa dijamin eksistensinya.
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan. Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Kebajikan dalam hal ini, adalah nilai yang menjadi patokan usaha yang harus ditempuh untuk menggapai cita-cita. Usaha adalah hal-hal yang diupayakan sebaik mungkin untuk menggapai cita-cita yang harus dilandasi oleh keyakinan . Keyakinan diukur dengan daya pikir akal, jasmani, dan sikap maupun rasa kepada Tuhan. Hal ini yang mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup di atas saling berkaitan. Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup.
 Suatu ironi memang, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
b. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
c. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
d.Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam      pandangan hidupnya.
e. Sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.


 Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandangan hidup itu disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.
Kebajikan

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.. Sebagai mahluk pribadi, manuda dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakin untuk diri sendiri.

 USAHA / PERJUANGAN
     Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu cita-cita yang di inginkan. Setiap manusia harus bekerja keras demi kelangsungan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan. Perjuangan untuk hidup itu sudah kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Bila kita menginginkan sukses kunci nya kita harus berusaha dan berdoa. Berusaha dalam artian belajar dengan tekun, rajin dan giat.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani. 

  Keyakinan/kepercayaan
yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu aliran naturalisme; hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada aliran intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah laku dan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal (berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah (bodoh) aliran gabungan. Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. 

CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Itu semua merupakan yang harus diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak bisa terpenuhi, maka cita-cita itu sendiri di sebut dengan angan-angan. Diantara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Ada 3 faktor yang mempengaruhi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
1. Faktor Manusia,
2. Faktor kondisi
3. Faktor tingginya cita-cita,

LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut:
1.Mengenal yaitu suatu kodrat bagi manusia yang merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2.Mengerti, disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri
3. menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
4.Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidup.
5.Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya dan orang lain.

Dikarenakan banyak anggapan bahwa pandangan hidup adalah faktor utama dan terbesar dalam pembentukan jati diri manusia, muncul anggapan bahwa pandangan hidup adalah satu-satunya jalan untuk sukses, muncullah pemahaman yang salah seperti terjadinya manusia yang idealisme dan fanatisme. manusia yang konservatif... padahal pandangan hidup hanyalah pondasi, arah pergerakan tetap tergantung pada individu. pandangan hidup itu bersifat elastis dan fleksibel.

Pandangan hidup bukanlah tentang menjadikan manusia yang telah diciptakan nyaris sempurna dengan akal pikiran menjadi organisme hidup berbasis komputer yang berjalan hanya sebuah program, Manusia adalah makhluk yang belajar ( Mengenal, Mengerti, Menghayati, dan Meyakini). Manusia adalah makhluk yang disiapkan untuk hidup yang penuh spontanitas. bukan sekadar hanya berjalan dijalan lurus.