Kamis, 09 April 2015

ETIKA DAN PROFESIONALISME DALAM BIDANG IT

Etika

adalah ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Pengertian ini muncul mengingat etika berasal dari bahasa Yunani kuno "ethos"(jamak: ta etha), yang berartiadat kebiasaan, cara berkipikir, akhlak, sikap, watak, cara bertindak. Kemudian diturunkan kata ethics (Inggris), etika(indonesia). Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988, menjelaskan etika dengan membedakan tiga arti, yakni: Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, kumpulan azas atau nilai, dan nilai mengenai benar dan salah. Dengan pembedaan tiga definsi etika tersebut maka kita mendapatkan pemahaman etika yang lebih lengkap mengenai apa itu etika, sekaligus kita lebih mampu memahami pengertian etika yang sering sekali muncul dalam pembicaraan sehari-hari, baik secara lisan maupun tertulis. Objek etika adalah alam yang berubah, terutama alam manusia.
Terdapat dua macam etika, yakni Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Etika deskriptif adalah etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan prilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya, etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa adanya. Sedangkan, etika normatif adalah etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang idel dan seharusnya dimiliki manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidupnya.
Berikut ini beberapa Pengertian Etika Menurut para Ahli:
Menurut K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. 
Menurut W. J. S. Poerwadarminto: Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral).
Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno: Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada tindakan manusia.
Menurut Ramali dan Pamuncak: Etika adalah pengetahuan tentang prilaku yang benar dalam satu profesi.
Menurut H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.



Profesionalisme (profésionalisme)

           Ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).
CIRI-CIRI PROFESIONALISME
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2. Meningkatkan dan memelihara imej profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion
Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.

PROFESI

Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersial”. Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal yaitu kedokteran, hukum, pendidikan, dan kependetaan.

         CIRI KHAS PROFESI
Menurut Artikel dalam International Encyclopedia of
education, ada 10 ciri khas suatu profesi, yaitu:
Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan     diperluas
Suatu teknik intelektual
Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis
Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi
Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan
Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri
Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya
Pengakuan sebagai profesi
Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
Hubungan yang erat dengan profesi lain

Penghasilan / Gaji dari Profesinya

Beberapa jabatan profesi di bidang IT, berikut standar penghasilannya :

a)      Country Manager
Bertanggung jawab atas operasi bisnis skala nasional, mengembangkan rancana strategis, termasuk target laba dan risiko rugi dari setiap bisnis unit. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 10 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp75 juta s.d 150 juta.

b)      Sales Director (Regional)
Bertanggung jawab atas keberlangsungan team penjualan dan kuota target, serta mengembangkan model bisnis untuk menentukan strategi penjualan. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 7 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp50juta s.d 75juta.

c)      Team Leader Sales Manager
Bertanggung jawab atas arah dan kewenangan dari bisnis unit dan mitra kerja dalam mencapai dan meningkatkan target penjualan. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 7 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp27 juta s.d 40 juta.

d)     Post–sales Consultant
Bertanggjung jawab atas penerapan dan penyaluran barang/jasa pada konsumen. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 5 tahun,jabatan ini menawarkan gaji antara Rp20juta s.d 35juta.

e)      Pre–sales Consultant
Membantu tim penjualan atas produk IT atau jasa dengan melayani penyediaan technical support, dan product demonstration kepada konsumen, termasuk solusi pemetaan bisnis konsumen. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 5 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp20 juta s.d 35 juta.

f)       Account Manager/ Sales Manager
Membangun dan mengembangkan penjualan atas produk IT dan jasa perusahaan dengan wilayah kerja atau segmen industri dengan memperhatikan target penjualan. Termasuk melakukan identifikasi, kualifikasi dan membuka peluang perusahaan yang memiliki prospek dan membutuhkan produk dan jasa IT bagi konsumen yang telah ada dan maupun yang baru. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 5 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp20 juta s.d 35 juta.

g)      Inside Sales Representative
Melakukan identifikasi atas penjualan produk dan jasa yang dilakukan melalui sarana telekomunikasi seperti telepon dan teknologi Internet Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 5 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp4 juta s.d 10 juta.

h)      Enterprise Architect Degree
Bertanggung jawab atas penyediaan rencana pengembangan arsitektur perusahaan, kebijakan maupun struktur kewenangan dan alur kerjanya. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja lebih dari 8 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp7 juta s.d 17 juta.

i)        Solutions Architect Degree
Membuat desain arsitektur IT secara teknis, baik sistem maupun aplikasi perusahaan. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 5 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp7 juta s.d 15 juta.

j)        Analyst Programmer/ Software Engineer
Membuat desain, code, dan uji coba program dalam rangka menunjang rencana pengembangan sistem aplikasi perusahaan. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja antara 2 s.d 6 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp3 juta s.d 7 juta.

k)      Software QA/Test Analyst
Melakukan uji coba, melakukan sertifikasi dan audit atas produk piranti lunak. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 6 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp3juta s.d 9 juta. Untuk Posisi Software QA/Test Analyst Manager ditawarkan gaji antara Rp8 juta s.d 13 juta.

l)        Project Manager
Membuat rencana, mengatur, dan melaksanakan kegiatan manajemen proyek untuk wilayah atau divisi. Melakukan monitoring pengembangan sesuai jadwal dan anggaran proyek. Mengalokasikan seluruh sumber daya demi keberhasilan proyek termasuk menjadi jembatan penghubung antara tim pelaksana proyek dan end-users. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 6 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp.10juta s.d Rp.18 juta.

m)    Project Manager–Infrastructure
Bertanggung jawab atas keseluruhan dan kelancaran jalannya sistem IT. Membantu dan memecahkan masalah terhadap organisasi atas beberapa permasalahan IT. Memiliki pengetahuan terkini atas pengembangan IT. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 7 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp10juta s.d 20 juta.

n)      Security Consultant
Konsultan khusus yang memahami teknologi keamanan IT. Mengetahui dan paham atas penanagan aplikasi termasuk meninjau tingkat keamanan system, mengukur risiko termasuk firewall management. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 5 s.d 7 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp8 juta s.d 15 juta.

o)      Storage Consultant
Menyediakan bantuan atas keahliannya dalam technical support atas perangkat keras dan lunak yang dibutuhkan dari storage products, termasuk including SAN, NAS, Backup and Recovery, Capacity Planning / Application Sizing, Business Continuity and Disaster Recovery, Operating Systems Administration. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 7 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp4juta s.d 10 juta.

p)      Business/ Systems Analyst
Meninjau dan menilai beberapa hal seperti sistems feasibility studies, analysis & design. Menerjemahkan kepentingan bisnis dan kebutuhan bisnis ke dalam spesfikasi system. Bekerja sama dengan Engineers & Technical Support untuk menyelesaikan customer issues, termasuk menyediakan technical application support terhadap pengguna. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 6 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp5 juta s.d 11 juta.

q)      Systems/ Network Administrator
Menjadi administrator dan mengoperasikan LAN & WAN networks, system management & hardware support. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 3 s.d 6 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp5 juta s.d 9 juta .

r)       Technical Consultant
Mengatasi masalah dan perubahan sistem. Menindaklanjuti proses dokumentasi dan kepemilikan atas permasalahan operasional IT termasuk analisa permasalahan pasca penanganan. Membantu penangan permasalahan IT secara keseluruhan. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 2 s.d 6 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp10 juta s.d 15 juta.

s)       Database Administrator
Bertanggung jawab atas proses administarsi dan technical maintenance dari sistemdatabase perusahaan Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 2 s.d 7 tahun,jabatan ini menawarkan gaji antara Rp5 juta s.d 15 juta.

t)       IT Auditor
Membuat rencana dan melaksanakan audit atas system informasi, platform, Sistem Operasional dan Prosedur termasuk fraud management. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 2 s.d 7 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp4 juta s.d 12 juta.

u)      Helpdesk Analyst
Melakukan penyelesaian masalah konsumen secara jarak jauh melalui email atau telepon dengan mengambil alih control users’ terminals via LAN/ WAN connections. Merencanakan, mengkoordinasikan support business processess, systems & end–users. Dengan gelar minimal S1 dan pengalaman kerja 1 s.d 4 tahun, jabatan ini menawarkan gaji antara Rp4 juta s.d 6 juta.


Etika yang harus dimiliki oleh seorang IT

             Didalam organisasi modern, dan dalam bahasan ekonomis secara luas, informasi telah menjadi komoditas yang sangat berharga, dan telah berubah dan dianggap sebagai sumber daya habis pakai, bukannya barang bebas. Dalam suatu organisasi perlu dipertimbangkan bahwa informasi memiliki karakter yang multivalue, dan multidimensi. Dari sisi pandangan teori sistem, informasi memungkinkan kebebasan beraksi, mengendalikan pengeluaran, mengefisiensikan pengalokasian sumber daya dan waktu. Sirkulasi informasi yang terbuka dan bebas merupakan kondisi yang optimal untuk pemanfaatan informasi. Selain dampak positif dari kehadiran teknologi informasi pada berbagai bidang kehidupan, pemakaian teknologi informasi bisa mengakibatkan atau menimbulkan dampak negatif bagi pengguna atau pelaku bidang teknologi informasi itu sendiri, maupun bagi masyarakat luas yang secara tidak langsung berhubungan dengan teknologi informasi tersebut.
Sangat penting penerapan etika dalam penggunaan teknologi informasi (information technology/IT) di perusahaan.
               Etika tersebut akan mengantarkan keberhasilan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan manajemen. Kegagalan pada penyajian informasi akan berakibat resiko kegagalan pada perusahaan. Penerapan etika teknologi informasi dalam perusahaan harus dimulai dari dukungan pihak top manajemen terutama pada chief Information Officer (CIO).
Kekuatan yang dimiliki CIO dalam menerapkan etika IT pada perusahaannya sangat dipengaruhi akan kesadaran hukum, budaya etika, dan kode etik profesional oleh CIO itu sendiri.
Tindakan untuk mencapai operasi komputer yang etis dalam sebuah perusahaan menurut Donn Parker SRI International, menyarankan agar CIO mengikuti rencana sepuluh langkah dalam mengelompokkan perilaku dan menekankan standart etika berupa:
a. Formulasikan suatu kode perilaku.
b. Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-maslah seperti penggunaan jasa komputer untuk pribadi dan hak milik atas program dan data komputer.
c. Jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggar, seperti teguuran, penghentian, dan tuntutan.
d. Kenali perilaku etis.
e. Fokuskan perhatian pada etika secara terprogram seperti pelatihan dan bacaan yang disyaratkan.
f. Promosikan undang-undang kejahatan komputer pada karyawan. Simpan suatu catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap spesialis informasi untuk semua tindakan, dan kurangi godaan untuk melanggar dengan program-program seperti audit etika.
g. Mendorong penggunaan program-program rehabilitasi yang memperlakukan pelanggar etika dengan cara yang sama seperti perusahaan mempedulikan pemulihan bagi alkoholik atau penyalahgunaan obat bius.
h. Dorong partisipasi dalam perkumpulan profesional.
i. Berikan contoh

Kesimpulan

Tujuan Etika dalam teknologi informasi: sebagai dasar pijakan atau patokan yang harus ditaati dalam teknologi informasi untuk melakukan proses pengembangan, pemapanan dan juga untuk menyusun instrument. Sasaran etika digunakan dalam teknologi informasi agar :
1.            Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
2.            Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etika dalam teknologi informasi.
3.            Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.

Daftar pustaka



Selasa, 04 November 2014

TELEMATIKA

  1. Definisi Telematika
Kata TELEMATIKA, berasal dari istilah dalam bahasa Perancis "TELEMATIQUE" yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari "TELECOMMUNICATION and INFORMATICS" sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai "the new hybrid technology" yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah "konvergensi". Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu. Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau "the Net". Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika.
Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya. Seiring dengan semakin populernya Inter-Net sebagai "the network of the networks", masyarakat penggunanya (internet global community) seakan-akan mendapati suatu dunia baru yang dinamakan cyberspace - sebagaimana dipopulerkan oleh William Gibson dalam novel sci-fi-nya Neuromancer - yang merupakan khayalan tentang adanya alam lain pada saat teknologi telekomunikasi dan informatika bertemu. Di "alam baru" ini - bagi kebanyakan netter - tidak ada hukum. Karena tidak adanya kedaulatan dalam jaringan komputer maha besar (gigantic network) ini, mereka beranggapan bahwa tidak ada satupun hukum suatu negara yang berlaku, karena hukum network tumbuh dari kalangan mayarakat global penggunanya. "Alam baru" ini seakan-akan menjadi suatu jawaban dari impian untuk melampiaskan kebebasan berkomunikasi (free flow of information) dan kebebasan mengemukakan pendapat (freedom of speech) tanpa mengindahkan lagi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Perlu digarisbawahi, bahwa substansi cyberspace sebenarnya adalah keberadaan informasi dan komunikasi yang dalam konteks ini dilakukan secara elektronik dalam bentuk visualisasi tatap muka interaktif. Komunikasi virtual (virtual communication) tersebut - yang dipahami sebagai virtual reality - sering disalahpahami sebagai "alam maya", padahal keberadaan sistem elektronik itu sendiri adalah konkrit di mana komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit. Sehubungan dengan itu, Wiener dan Bigelow mencetuskan Cybernetics Theory, mengenai suatu pendekatan interdisipliner terhadap sistem kendali dan komunikasi dari hewan, manusia, mesin dan organisasi. Uniknya teori tersebut sebenarnya lebih menekankan pada pentingnya umpan balik dari sistem komunikasi itu sendiri. Teori tersebut menyiratkan bahwa dalam memahami suatu informasi yang disampaikan pada suatu sistem komunikasi yang baik harus dengan memperhatikan umpan balik dari sistem tersebut. Sebagai catatan,
Wiener juga mengakui bahwa istilah Cyber sebenarnya pernah digagas oleh Ampere yang namanya digunakan sebagai satuan kuat arus. Oleh karena itu jika ditilik dari asal-usulnya, istilah cyber sebenarnya erat hubungannya dengan kawat listrik. Sehingga tidak mengherankan, jika istilah tersebut juga digunakan untuk organ buatan listrik CYBORG yang merupakan singkatan dari Cybernetics Organics. Dengan demikian, istilah "cyber law" sebagaimana dipahami oleh masyarakat sekarang ini kurang tepat jika digunakan untuk merujuk pada hukum yang tumbuh dalam medium cyberspace. Istilah "cyberspace law" justru lebih tepat untuk itu. Namundemikian, Istilah "telematika" paling tepat digunakan karena lebih memperlihatkan hakekat keberadaannya dan layak untuk digunakan sebagai definisi guna melakukan pengkajian hukum selanjutnya. Istilah "telematika" merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika

  1. Media Komunikasi yang Digunakan untuk Telematika
Internet
Handphone
Video Conference

  1. Perkembangan Telematika Sebelum dan Sesudah Internet Muncul
Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan.
Dalam latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari radio, telegrap, dan telepon, televise, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika penulis bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.

Referensi :


Rabu, 09 Juli 2014

Resensi ( Penilaian ) Sebuah Karya


Resensi Film “99 Cahaya di Langit Eropa”

Novelnya yang dikarang oleh putri Amien Rais salah seorang politikus ternama negeri ini yang pernah mendobrak kejenuhan iklim politik diktator rejim Soeharto 15 tahun lalu.
Tak disangka, tak dinyana, putri beliau, Hanum Salsabiela Rais dibantu suaminya Rangga Almahendra adalah penulis novel berbakat. Tulisan Hanum sebagaimana dalam novel “99 Cahaya Langit Eropa” menjadi novel “Orang Indonesia Bertualang Di Eropa” ketiga yang sukses menjadi best seller lalu difilmkan, setelah Laskar Pelangi “Edensor” karya Andrea Hirata yang filmnya juga akan tayang tanggl 19 Desember 2013 lalu Negeri 5 Menara nya A. Fuadi yang filmnya tayang tahun 2012 lalu.


Buku
Dari novel best seller yang inspiratif itulah rasa penasaran saya akan film ini pun membuncah, sehingga bela-belain cari bioskop terdekat dari kantor,….tepat di hari pertama penayangannya di Indonesia.
Oke, kita mulai resensi nya.
Film ini dibuka dengan adegan kota Wina, Austria yang menjadi tempat tinggal pasangan muda Rangga (diperankan oleh Abimana Aryasatya) dan Hanum (diperankan oleh Acha Septriasa) di tahun 2008. Rangga adalah seorang mahasiswa Magister dari Indonesia yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di negerinya Mozart tersebut, dan Hanum yang saat itu adalah reporter Trans TV, mau tak mau meninggalkan pekerjaannya untuk ikut serta mendampingi sang suami kuliah di Eropa.
Suami kuliah, maka istri pun jalan-jalan daripada bengong sendirian di apartemen, apalagi di negeri yang bahasa ibu nya tidak kita pahami.
Yap…..di awal film itu, dikisahkan bahwa Hanum harus mengambil kursus bahasa Jerman yang merupakan bahasa ibu di negara Austria, agar ia dapat berkomunikasi dengan penduduk sekitar selama petualangannya hidup mendampingi suami di sana.
Dari kelas kursus bahasa Jerman inilah, Hanum berkenalan dengan seorang wanita Turki bernama Fatma Pasha yang dalam film ini diperankan oleh (Raline Shah, aktris yang terkenal dengan film “5 cm”) , yang setiap berjalan-jalan dengan Hanum, hampir selalu tak lupa menjemput dari sekolah dan mengajak serta putri kecilnya Ayse (diperankan oleh pendatang cilik yang memukau akting nya, Geccha Qeaghaventa).
Teman-teman Rangga di kampus diperankan juga secara menarik yaitu mahasiswa Muslim dari India bernama Khan (Alex Abbad) seorang Muslim fanatik yang bahkan rela tak lulus ujian demi ikut sholat Jumat, Steffan (Nino Fernandez) seorang agnostik/atheis yang terus mencecar Rangga dengan pertanyaan logika seputar “Apakah Tuhan itu ada?”…..lalu sosok Maarja (Marissa Nasution) yang merupakan seorang gadis cantik Eropa Timur yang “menaruh hati” dengan Rangga tak peduli bahwa Rangga tealh beristri.
Menarik di sini adalah akting Alex Abbad yang sering tampil sebagai “bajingan bejat” dalam film-film sebelumnya, terutama film Merantau nya Iko Uwais yang membuat namanya go international, pun dikenal sebagai VJ MTV yang jahil di akhir tahun 90-an. Dalm film ini tampil begitu “dingin”, begitu tenang, dan terlihat mampu memerankan seorang Muslim India yang fanatik,….kebetulan secara fisik dia memang keturunan Timur Tengah….hehehe…no mean to be racist dude.
Sementara dari teman-teamnnya Hanum, selain Fatma di atas, ada teman-teman Turki nya yang juga tinggal di Osterreich, yang di dalam novel sebenarnya adalah teman-teman pengajian Fatma, yaitu Latife dan Ezra.
Menarik tokoh Ezra dalam film ini diperankan oleh Hanum Rais sendiri. Dan aktingya pun lumayan, sampai-sampai saya bertanya-tanya kok, gak sekalian saja si Hanum memerankan dirinya sendiri?
Wajahnya pun belum terlalu jauh berbeda dengan Hanum tahun 2008 sebagaimana di novel ini. Mungkin Rangga asli keberatan jika Hanum asli harus memerankan adegan “kecup kening” yang kerap dilakukan oleh Abimana dan Acha dalam film ini….hehehe….yo wis, koe bojo ne…karep mu mas…
Ketika pasangan ini bertualang ke Paris, mereka juga bertemu seorang tokoh menarik dan simpatik yaitu Marion Latimer yang diperankan oleh aktris Dewi Sandra dengan lumayan berkarakter.
Dan jika Raline saya rasa secara  fisik  “kurang bule” untuk memerankan wanita Turki, maka Dewi saya rasa tampang nya “cukup bule” untuk memerankan seorang mualaf Prancis.
Tak kalah menarik, kehadiran cameo (tokoh yang bermain film memerankan dirinya sendiri), Fatin Shidqia bintang X-Factor yang dalam film ini, diceritakan sedangshooting video clip terbarunya.
Dari segi gambar, film ini cukup baik dalam mengambil setting keindahan kota-kota Wina dan Paris. Bahkan adegan Rangga adzan Maghrib di atas menara Eiffel, dengan background kota Paris di senja yang matahrinya masih terang benderang, cukup menyentuh.
Tapi dari segi cerita….saya agak sedikit kecewa dengan Sutradara Guntur Soeharjanto.
Ia seperti memperlakukan semua penonton film ini, adalah orang seperti saya, yang telah tamat baca novel “99 Cahaya di Langit Eropa”
Sehingga, beberapa scene diambil dengan kurang mendetil.
Contoh:
1) Adegan dua warga bule Austria menceritakan asal muasal Roti Croissant yang mereka makan
Dalam novel diceritakan dengan jelas, si bule bercerita kepada temannya, bahwa penamaan roti Croissant adalah berdasarkan sejarah kemenangan pasukan Eropa dalam mengalahkan invasi pasukan Muslim Kesultanan Ottoman Turki. Sedemikian dendamnya masyarakat Eropa yang non Muslim, sehingga mereka membuat roti berbentuk bulan sabit untuk dimakan, bukan untuk dihormati.
Bulan Sabit adalah lambang negara Turki, yang awalnya sebelum jaman Attaturk malah merupakan simbol kekaisaran Islam Eropa di bawah kekuasaan Turki. Dan memang salah satu simbol agama Islam pula bersama bintang. Attaturk menghilangkan lambang bintang nya dalam bendera Turki saat ini, karena ia anti atribut Islam.
Dalam film hanya diceritakan bahwa roti Croissant adalah berasal dari lambang bendera Turki. Lah…saya jamin 80% warga Indonesia yang menonton film ini mungkin belum terlalu hafal dengan bendera Turki, bisa saja salah menerjemahkan dialog dalam film itu…..sehingga mereka jika melihat adegan ini bisa bertanya, “Memang nya lambang bendera Turki berbentuk Roti ya?” atau berbentu Roti Croissant ya?….padahal yang benar bentuk bulan sabit nya yang harus dijelaskan, bukan langsung dari roti dikaitkan dengan bendera Turki.
Dalam film tiba-tiba saja, Fatma menahan Hanum untuk membalas secara emosional omongan mereka yang dianggap menghina Islam….menghina dari mananya ya?…kata sepasang penonton yang duduk di sebelah saya.
Wong cuma ngomong bendera Turki, kok langsung dikaitkan dengan menghina Islam?
2) Berkali-kali dalam film ini disebut-sebut nama “Kara Mustapha Pasha”. Tapi tidak pernah benar-benar dijelaskan siapa dia sebenarnya, kecuali hanya sedikit di bagian awal film.
Bahkan ada sebuah adegan Hanum, Fatma dan Ayse sedang berkunjung ke Museum Kota Wina, tiba-tiba Fatma terlihat sedih memandangi lukisan Kara Mustapha. Tapi di film hanya dijelaskan bahwa Fatma sedih karena Kara adalah nenek moyang nya. Namun alih-alih menjadi pahlawan Turki, ia malah membawa aib bagi bangsa Turki. Kenapa?
Tidak dijelaskan secara detil dalam film ini, walau di sebelah lukisannya terlihat jelas lukisan dinding besar menggambarkan pertempuran pasukan Kara melawan pasukan Austro-Hongaria-Prusia. Namun penonton seperti disuruh menerjemahkan sendiri apa arti lukisan tersebut. Saya juga tahunya jika itu lukisan perang era Kara Mustapha, karena telah baca novel nya, sulit untuk merejemahkan sendiri dari film, karena gambarnya hanya sekilas.
Tapi tidak pernah dijelaskan siapa dia, kecuali bahwa ia adalah seorang Panglima Perang Turki yang pernah bertempur di Austria, lalu mati dalam keadaan menyesal. Menyesal kenapa?
Dalam novel diceritakan, bahwa penyerangan Kara Mustapha sekitar 400 tahun lalu ke kota Wina, berakhir dengan kegagalan, karena ia telah meremehkan pasukan musuhnya, salah strategi, dan akhirnya pasukannya kalah. Sudahlah kalah perang, bukannya dilindungi oleh Sultan Turki, tapi ia malah akhirnya dihukum mati di Beograd yang sekarang menjadi ibukota negara Serbia.
Terus terang, jika kita terbiasa dengan film-filmnya Hanung Bramantyo, Riri Riza, atau sutradara tahun 80-an yang pernah membuat film-film kisah orang Indonesia di Eropa seperti Arifin C. Noer atau Syumandjaya, kualitas cerita Guntur masih kalah jauh.
Dan jangan kecewa, jika pada akhir film ini, ternyata pasangan Rangga dan Hanum belum sampai ke Cordoba dan Istanbul yang merupakan bagian akhir dari novel nya. Juga keduanya belum sampai bertemu lagi dengan Fatma taoi filmnya telah usai.
Karena ternyata, eh ternyata….judi itu haraaaam…(hehehe ini sih nyanyian Bang Haji Rhoma Irama)
Ternyata scene yang tidak ada di atas itu semua, baru akan tampil dalam lanjutan film “99 Cahaya di Langit Eropa” yang baru akan tampil di bioskop tahun 2014 mendatang….hahahaha.
Oiya ada sedikit kaitan menarik antara film “99 Cahaya di Langit Eropa” dengan film “Laskar Pelangi 3: Edensor”.
Ketiganya sama-sama ada setting di kota Paris dalam waktu yang cukup lama, dan detil adegan yang bermain di sekitar icon nya kota Paris, yaitu Menara Eiffel, Gerbang Arc de Triomphe, Museum Louvre…..yang kurang dari film “99 Cahaya di Langit Eropa” dibandingkan film “Laskar Pelangi 3: Edensor” adalah tidak adanya adegan kuliah di Universitas Sorbonne Paris yang terkenal sebagai “Harvard” nya Eropa itu.
Satu lagi kaitannya adalah penampilan aktor Abimana Aryasatya yang dalam “99 Cahaya di Langit Eropa” memerankan tokoh pendamping Hanum yaitu Rangga, maka dalam film “Laskar Pelangi 3: Edensor” ia memerankan Arai, temannya Ikal.
Sang aktor sedang ketiban rejeki nomplok, dalam setahun memerankan dua film Indonesia yang mengambil setting keliling Eropa, dan salah satunya di kota Paris yang melegenda itu.
Secara keseluruhan, jika Anda bukan seorang penikmat film yang senang detil adegan, karena takut detil bisa bikin pusing kepala, maka film “99 Cahaya di Langit Eropa” ini sudah cukup menghibur.
Dan, cukup menyampaikan pesan mengenai menyebarkan citra baik Islam dengan tetap bertoleransi dengan agama lain, walau menurut saya masih kurang menyentuh jika dibandingkan film Ayat-Ayat Cinta.

Refrensi :

Perbedaan Laporan Berdasarkan Jenisnya dan Contoh Laporannya


I. Pengertian Laporan
a. Suatu bentuk penyampaian berita,keterangan,pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang ada diantara mereka.
b. Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.

II.Fungsi Laporan
Fungsi laporan diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Pertanggungjawaban bagi orang yang diberi tugas.
b.      Landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan/keputusan.
c.       Alat untuk melakukan pengawasan.
d.      Dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman bagi orang lain.

III.Macam-macam Laporan
Macam-macam laporan menurut bentuknya:
a.      laporan berbentuk formulir
b.      laporan berbentuk surat
c.      laporan berbentuk memorandum (memo)
d.     laporan berbentuk naskah
e.      laporan berbentuk buku

IV. Dasar - dasar membuat Laporan
a.       Clear
Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun kata-kata harus yang mudah dicerna, dipahami dan dimengerti bagi si pembaca.
b.      Mengenai sasaran permasalahannya
Caranya dengan jalan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan atau tidak muluk-muluk, demikian juga hal dalam penyusunan kata-kata maupun kalimat harus jelasm singkat jangan sampai melantur kemana-mana dan bertele-tele yang membuat si pembaca laporan semakin bingung dan tidak mengerti.
c.       Lengkap (complete)
Kelengkapan tersebut menyangkut :
#. Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya
#. Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan
d.      Tepat waktu dan cermat
Tepat waktu sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan.
e.       Tetap (consistent)
Laporan yang didukung data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima.
f.       Objective dan Factual
Pembuatan laporan harus berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya maupun dibuat secara obyektif.
g.      Harus ada proses timbal balik
a.       Laporan yang baik harus bisa dipahami dan dimengerti sehingga menimbulkan gairah dan minat si pembaca
b.      Jika si pembaca memberikan respon berarti menunjukkan adanya proses timbal balik yang bisa memanfaatkan secara pemberi laporan maupun si pembaca laporan

V.Sistematika Laporan
Laporan lengkap yang lengkap, harus dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ). Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :
1.      Pendahuluan
-       Latar belakang kegiatan.
-       Dasar hukum kegiatan.
-       Apa maksud dan tujuan kegiatan.
-       Ruang lingkup isi laporan.
2.      Isi Laporan
-       Jenis kegiatan.
-       Tempat dan waktu kegiatan.
-       Petugas kegiatan.
-       Persiapan dan rencana kegiatan.
-       Peserta kegiatan.
-       Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta / datanya).
-       Kesulitan dan hambatan. 
-       Hasil kegiatan.
-       Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.
3.      Penutup
Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.


VI. Contoh Laporan Penelitian Karya Ilmiah
UPAYA PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK KEINDAHAN LINGKUNGAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukanya sebagai barang buangan yang disebut sampah. Seperti kita  ketahui sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya. Dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Sampah terdapat dimana- mana, di rumah, di sekolah, di masyarakat dan di tempat- tempat umum lainnya. Dampak dari adanya sampah memang sangat signifikan terlihat di masyarakat seperti merusak daya estetika lingkungan, menyebabkan penyakit, bila terdapat dalam air akan menyebabkan pencemaran air bahkan jika terlalu banyak ada pada sungai atau saluran air laiinya  bisa menyebabkan banjir.
 Kita menganggap sampah adalah sesuatu yang sudah tidak memiliki daya guna lagi. Tetapi sebenarnya sampah bisa diolah dan dipermak sedemikian rupa sesuai dengan kreativitas dan keinginan kita.
1.2 Rumusan Masalah
            1.2.1 Bagaimana pengaruh sampah terhadap lingkungan ?
            1.2.2 Bagaimana pengelolaan sampah di masyarakat ?
            1.2.3 Kenapa sampah harus diolah dan di daur ulang ?
            1.2.4 Bagaimana penanganan sampah di masyarakat ?
            1.2.5 Bagaimana efek sampah terhadap kehidupan manusia ?
1.3 Tujuan
1. Untuk memberikan kesadaran kepada kita betapa pentingnya menjaga dan memelihara  lingkungan kita agar terlindungi dari pencemaran sampah.
2 Supaya para siswa  yang sudah belajar hal yang mengenai pengelolaan sampah mampu  memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarangan tempat.
3. Membuat siswa –siswi bisa mengeksplorasikan kreativitasnya dalam pengelolaan sampah.
4. Menemukan pengelolaan sampah yang baik sebagai proses daur ulang sampah.
5. Sebagai sarana pembelajaran siswa dalam pembuatan karya tulis.
1.4 Manfaat
Karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi dibidang lingkungan hidup dan dapat memanfaatkan sampah di lingkungan SMA ……. menjadi sesuatu yang berguna. Membuat siswa lebih peduli terhadap lingkungan dengan hal yang sangat kecil seperti membuang sampah pada tempatnya merupakan hal yang perlu ditanamkan sejak dini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
           Sampah adalah bahan yang tidak berguna, tidak digunakan atau bahan yang terbuang sebagai sisa dari sesuatu proses yang dihasilkan dari aktifitas manusia. Sampah biasanya berupa padatan atau setengah padatan yang dikenal dengan istilah sampah basah atau sampah kering.
2.2 Klasifikasi Sampah
Sampah berdasarkan sumbernya. :
1.     Sampah rumah tangga sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga.
2.     Sampah komersial, sampah yang berasal dari kegiatan komersial seperti pasar, pertokoan, rumah makan, tempat hiburan, penginapan, bengkel, kios, pendidikan dan sebagainya.
3.     . Sampah bangunan, sampah yang berasal dari kegiatan bangunan termasuk pemugaran dan pembongkaran suatu bangunan seperti semen, kayu, batu bata, genteng, dan sebagainya.
4.      Sampah fasilitas umum.Sampah yang berasal dari pembersihan dan penyapuan jalan trotoar, lapangan, tempat rekreasi, dan sebagainya. Contoh jenis sampah ini adalah daun, ranting, kertas pembungkus, plastik, rokok, debu, dan sebagainya.
 Sampah berdasarkan jenisnya. :       
1.     Sampah organik (bersifat degradabel) Sampah organik adalah jenis sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan, atau kotoran) sampah ini mudah diuraikan oleh jasad hidup khususnya mikroorganisme. 
2.        Sampah anorganik (non degradabel).Sampah anorganik adalah jenis sampah yang tersusun oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam) sampah ini sangat sulit untuk diuraikan oleh jasad renik      
            
2.3 Pengelolaan sampah
            Pengumpulan sampah dengan menggunakan kantung. Kantung yang digunakan berasal dari kantung plastik. Jenis bahan ini cukup kuat dan dapat digunakan berulang-ulang serta sulit dihancurkan oleh jasad-jasad renik yang ada dalam sampah. Bentuk dan ukuran kantung disesuaikan dengan kebutuhan. Penampungan sampah dapat menggunakan bak sampah. Bak sampah dibuat secara permanen maupun non permanen. Pengangkutan.Kantung-kantung sampah yang telah terkumpul dalam bak-bak sampah, kemudian menunggu pengangkutan oleh dinas kebersihan setempat atau sampah tersebut dapat di daur ulang yang sebelumnya dipisahkan dahulu antara sampah organik dan sampah anorganik.
Pengelolaan sampah contohnya :
Pupuk cair organik yaitu larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari 1 unsur. Kelebihan dari pupuk cair organik adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan hara secara cepat. Pupuk cair organik umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin. Larutan ini juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman.
Pupuk kandang cair
Pupuk ini berasal dari kotoran hewan dan urin ternak. Pupuk ini umumnya bisa digunakan bersama dengan kotoran padat atau pupuk hijau. Pemberian pupuk ini paling baik diberikan pada tanaman yang sedang dalam masa vegetatif dan masa perkembangbiakan, sebab ketika masa perkembangbiakan, tanaman banyak membutuhkan nutrisi.
2.      Biogas
Gabungan dari fermentasi bahan organik cair dengan bahan organik padat dikenal dengan istilah biogas. Bahan pembuatannya berasal dari kotoran manusia, hewan dan tanaman. Penggunaan biogas memiliki keuntungan ganda yaitu gas metana yang dihasilkan bisa berfungsi sebagai bahan baker, sedangkan sampah padat dan cair yang dihasilkan sebagai residu bisa digunakan sebagai pupuk. Penggunaan biogas secara rutin mampu meningkatkan produksi padi secara berkesinambungan dan tidak ada residu biogas di dalam lahan sawah, sedangkan penggunaan pupuk kimia sintetis dapat menurunkan produksi tanaman jika digunakan terus-menerus.
3.   Barang –barang kerajinan seperti tas, vas bunga, tempat pensil, dan alat –alat rumah tangga lainnya. Ini bisa diambil dari bekas pembungkus deterjen, sabun dan lain –lain.
2.4         Efek  sampah terhadap manusia dan lingkungan
Dampak terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
Sampah beracun:
Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampaknya antara lain :
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
2.5 Prinsip – prinsip Penanganan sampah
Ada prinsip-prinsip  penanganan sampah yang bisa diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu:
Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Dari pembahasan di atas dapat saya simpulkan bahwa sampah memiliki efek –efek negatif terhadap lingkungan hidup baik dari segi keindahan, kesehatan,dan sosial ekonomi. Tetapi jika kita bisa mengolah dan mendaur ulangnya dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas maka sampah bisa disulap menjadi barang atau benda- benda yang bernilai jual tinggi dan sangat bermanfaat seperti pupuk cair yang terbuat dari sampah organik.
3.2 Saran
            Sebaiknya pemerintah lebih memprioritaskan masalah sampah karena ini sangat signifikan dan berpengaruh besar terhadap lingkungan hidup. Meskipun telah dibuat Undang – Undang tentang PENGELOLAAN SAMPAH NOMOR 18 TAHUN 2008. Tetapi ini sangat semu bila tidak dibarengi dengan praktek di lapangan.


Refrensi :
www.google.com
www.wikipedia.com