Rabu, 29 Mei 2013

Tahapan Pembentukan Kelompok


Definisi kelompok menurut Stephens P. Robins (2006) sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling tergantung, yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu. Kelompok memiliki karakteristik yang beraneka ragam tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi oleh individu dalam mencapai tujuan-tujuannya. Proses pembentukan kelompok di dalam organisasi mempunyai keunikan yang berbeda dengan proses pembentukan kelompok di lingkungan sosial masyarakat, misalnya untuk mencapai tujuan organisasi setiap individu akan memiliki pola formal dan informal, tetapi biasanya individu di dalam organisasi lebih menyukai pola formal yang sesuai dengan struktur yang telah dibentuk oleh organisasi tersebut seiring dengan pembagian tugas yang jelas dan terperinci.

Maka, dapat didefinisikan bahwa kelompok formal adalah kelompok yang dibentuk terstruktur sesuai dengan kebutuhan organisasi. Disamping struktur yang formal tersebut terdapat pula pola informal yang di identifikasi didalamnya individu-individu berasal dari kesamaan visi, tujuan, budaya, latar belakang pendidikan, agama, dan etnis, namun kelompok informal ini tidak memiliki struktur dan pembagian tugas yang jelas. Dan dapat didefinisikan bahwa kelompok informal adalah kelompok yang tidak memiliki struktur formal dan tidak ditentukan oleh kebutuhan organisasi, melainkan karena respon kebutuhan akan hubungan sosial.

Kelompok formal memiliki subkelompok lagi didalamnya yang biasanya dikenal dengan kelompok tugas dan kelompok komando. Masing-masing kelompok tersebut tidak memiliki bentuk yang jauh berbeda dengan kelompok formal, karena biasanya memiliki tujuan yang spesifik dan biasanya dibentuk didalam struktur kelompok formal. Kelompok tugas didefinisikan sebagai kelompok yang dibentuk oleh individu-individu didalamnya untuk bersama-sama menyelesaikan tugas dan kelompok komando didefinisikan dengan seluruh manajer dan stafnya, atau hubungan antara atasan dan bawahan.

Untuk kelompok yang sifatnya biasa seperti kelompok kepentingan dan kelompok persahabatan yang biasanya dibentuk untuk menyesuaikan dengan situasi dan maksud tertentu. Kelompok kepentingan didefinisikan sebagai individu-individu yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan menjadi perhatian orang lain didalam dan diluar organisasi. Sedangkan, kelompok persahabatan didefinisikan sebagai kelompok yang dibentuk secara bersama karena mempunyai satu atau lebih kesamaan dalam sifat dan keunikan
Tahap-tahap Pembentukan Kelompok
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.

Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

Tahap 2 - Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.

Tahap 3 - Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.

Tahap 4 - Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.


Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan

PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK

Dalam proses pembentukan kelompok setiap individu yang tergabung ke dalam kelompok diidentifikasikan sebagai memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan berharap akan mendapatkan manfaat dari bergabungnya individu ke dalam kelompok. Tujuan individu untuk bergabung kedalam kelompok sebagian besar didasari oleh status, rasa aman, harga diri, pencapaian tujuan, kekuasaan, dan afiliasi yang akan diperoleh setelah bergabung kedalam kelompok (Stephen, 2006).

Kelompok terbentuk oleh aturan yang telah baku selama proses pembentukannya, dan memiliki tahapan-tahapan proses yang berbeda. Dalam proses pembentukan kelompok terdapat suatu model pembentukan kelompok yang banyak digunakan oleh ilmuwan di dunia yang dikenal dengan “Model Lima Tahap”, yang dijelaskan sebagai:

1. Pembentukan (forming)
2. Keributan (storming)
3. Penormaan (norming)
4. Pelaksanaan (performing)
5. Peristirahatan (adjourning)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar