PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI, Balai Pustaka, 1996 ), cinta adalah rasa sangat suka ( kepada ) atau rasa sayang ( kepada ), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta ( kepada ) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hampir sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluamya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI, Balai Pustaka, 1996 ), cinta adalah rasa sangat suka ( kepada ) atau rasa sayang ( kepada ), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta ( kepada ) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hampir sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluamya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Banyak bermunculan ide dan pendapat bahwa cinta dan sayang itu saling bertolak
belakang. Rasa cinta dan sayang adalah pemberian tuhan kepada hambanya, karena
adanya sayang dan cinta mungkin dunia ini akan begitu indah karena penghuninya
memliki rasa diantara rasa yang sangat mulia. Cinta memegang peranan yang
penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan
perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat
dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.
Sedangkan wujud cinta kasih makhluk hidup kepada
sesamanya terbagi atas 3 :
Pertama cinta philiayakni seperti cinta kepada
saudara, cinta kepada orang tua, cinta kepada teman, cinta kepada sesama.
Yang kedua cinta eros yakni cinta yang menegakkan aspek ragawi (erotis).
Yang ketiga cinta amor yakni cinta yang menekankan aspek psikologis dan emosi.
Yang kedua cinta eros yakni cinta yang menegakkan aspek ragawi (erotis).
Yang ketiga cinta amor yakni cinta yang menekankan aspek psikologis dan emosi.
Hakekat cinta menengah adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Ia timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan, atau persahabatan. Karenanya hubungan cinta, kasih sayang dan kesetiaan diantara mereka, semakin akrab.
Berangkat dari perasaan lembut yang ditanamkan oleh
Tuhan dalam hati dan jiwa seseorang inilah, akan terbentuk perasaan kasih
sayang dan einta dari seseorang terhadap orang lain: seorang anak terhadap
orang tuanya, orang tua terhadap anak-anaknya, seorang suami terhadap istrinya
atau sebaliknya istri terhadap suaminya, einta seseorang terhadap sanak saudara
dan familinya, einta seseorang terhadap sahabatnya, atau seorang penduduk pada
tanah aimya.
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si
anak dalam masyarakat. Orang
tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam
demikian pula sebaliknya. Dari
cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
(1) Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat
pasif.
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang
terhadap anaknya baik berupa moral-materiil dengan sebanyak-banyaknya, dan si
anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si
anak menjadi takut, kurang berani dalam
masyarakat, tidak beranimenyatakan pendapat, minder,
sehinggasi anak tidakmampu berdiri
sendiri di dalam masyarakat.
(2) Orang tua bcrsifat pasif, si anak bersifat
aktif.
Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan
kasih sayang terhadap orang tuanya,
kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua
mendiamkan saja tingkah laku si anak,
tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si
anak.
(3) Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat
pasif.
Di sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya,
tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga
sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri,
tidak ada tegur sapa jika tidak perlu. orang tua
hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
(4) Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan
kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya. Sehinggahubungan antaraorang tua dan
anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling
membutuhkan.
KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti
hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber
dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
. Rendradalam puisinya “Episode“ misalnya,
melukiskan bctapa kcmesraan cinta merasuk kedalam jiwa dua sejoli muda-mudi
yang sedang menjalin cinta.
Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati
masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanyayang bening dan
belaian-belaian mesra jari-jemari mereka yang bergetar.
Tiap manusia pemah bercinta, hanya saja tidak sctiap
manusia dapat melahirkan rasa cinta dalam bentuk seni. Bagi penyairmencurahkan
rasacintanya adalah biasa.
Dalam seni tari berbagai daerah mengenal bentuk tari
kemesraan seperti tari “karonsih”dari Jawa Tengah, tari “Gatotkaea Gandrung”
juga dari Jawa Tengah. Tari Merak dari Jawa Barat, dan lain-lain yang biasanya
ditarikan dalam resepsi perkawinan.
Cinta Menurut Ajaran Agama
Berbagai bentuk cinta :
1. Cinta kepada thagut : Syetan atau sesuatu yang
disembah selain Tuhan.
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu.
3. Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada
orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.
Dalam Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini
penjelasannya:
1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan
“nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu
berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan
“nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu
berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih
sayang, lembut,
siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis
rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding
terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang
kekasih meski untuk itu ia harus menderita.
siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis
rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding
terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang
kekasih meski untuk itu ia harus menderita.
Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu
memaafkan kesalahan kekasihnya.
Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian
darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham, yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata
rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana
psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian
darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham, yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata
rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana
psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki
hubungan darah
dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya
menyambung tali kasih saying
dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya
menyambung tali kasih saying
3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk
sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal
lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an
disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada
yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam,
alami, orisinil
dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad
syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir
tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad
syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir
tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5. Cinta ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga
mengalahkan
norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak
tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak
tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang
mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term
ini ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan
Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika
tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa
tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)
7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al
Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut
ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan
tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis
riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika,
aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan
untuk berjumpa dengan Mu.
Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat
al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati
kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang
apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha
fi qalb al muhibbi
8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai
kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua
yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu.
Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani
seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa
wus`aha (Q/2:286)
Sumber : www.kompas.com
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang
telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu
merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
1. Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian
yang berat dan pahit dalam kehidupan rnanusia, karena setiap cinta akan
mengalami berbagai maeam rintangan . Apakah seseorang akan menempuh
cintanya-dengan eara yang terhonnat dan mulia ? Ataukah ia akan meraihnya
dengan cara yang rendah dan hina ? apakah ia akan berjual mahal dengan
cintanya, ataukah biasa-biasa saja ? apakah ia benar-benar tertarik dengan
kekasihnya, ataukah sekedar main-main saja ? semuanya dapat diketahui setelah
ia mendapatkan rintangan dalam perjalannya.
2. Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam
jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam
melestarikan kehidupan lingkungan. Kalau bukan karena cinta, tentu manusia
tidak akan pemah terdorong gairah hidupnya untuk mewujudkan apa yang
dicita-citakan. Pendek kata kalau bukan karena fenomena cinta, tak akan pemah
ada gerakan, kreasi dan apresiasi di dunia ini. Juga tak akan pemah ada
pembangunan dan kemajuan
3. Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utarna
didalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal-mengenalantar mereka. Juga untuk
saling memanfaatkankemajuan bangsa. Ia merupakan modal utarna di dalam mengenal
berbagai macam ilmu pengetahuan yang tersimpan di dalam keindahan alam,
kehidupan dan kemanusiaan.
4. Fenomena cinta,jika diperhatikan merupakan
pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan
bennasyarakat, mengasihi sesama mahluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman,
dan keselamatan di segala penjuru burni. Cinta Merupakan benih dari segala
kasih dan sayang, dan segala bentuk persahabatan, dimanapun adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar