SOSIALISASI
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau
transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya
dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi
sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi
diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Tipe sosialisasi
Setiap kelompok masyarakat mempunyai standar dan
nilai yang berbeda-beda.
Contoh : di sekolah misalnya,
seseorang disebut baik apabila nilai ulangannya di atas tujuh atau tidak pernah
terlambat masuk sekolah. Sementara di kelompok sepermainan, seseorang disebut
baik apabila solider dengan teman atau saling membantu. Perbedaan seperti ini
pun tidak terlepas dari tipe sosialisasi yang ada. Ada dua tipe sosialisasi.
Kedua tipe sosialisasi tersebut adalah sebagai berikut.
. Formal
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga
yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan
di sekolah dan pendidikan militer.
. Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau
dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, dan
kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.
Dari kedua tipe sosialisasi tersebut, formal dan
informal, kita lebih banyak mendapatkan tipe sosialisasi informal dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk sosialisasi formal, seseorang belajar membaca,
menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan
mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan
kekhasan (specificity).
Sedangkan informal, banyak bisa kita dapatkan dalam
sosialisasi ini.
Seperti Teman pergaulan (sering juga disebut
teman bermain) pertama kali didapatkan manusia ketika ia mampu berpergian ke
luar rumah. Pada awalnya, teman bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang
bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan pengaruh dalam proses
sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain adalah pada masa remaja.
Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang
individu. Berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan
hubungan tidak sederajat (berbeda usia, pengalaman, dan peranan), sosialisasi
dalam kelompok bermain dilakukan dengan cara mempelajari pola interaksi dengan
orang-orang yang sederajat dengan dirinya. Oleh sebab itu, dalam kelompok
bermain, anak dapat mempelajari peraturan yang mengatur peranan orang-orang
yang kedudukannya sederajat dan juga mempelajari nilai-nilai keadilan.
Dan contoh berikutnya yaitu media
masa. Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan
frekuensi pesan yang disampaikan. Contoh : Penayangan acara SmackDown
! di televisi diyakini telah menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak
dalam beberapa kasus. Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola
konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya.
Dan yang sekarang ini sedang marak di negara kita
yaitu tentang dunia internet, lebih spesifiknya situs jejaring sosial, seperti
FACEBOOK, TWITTER, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Menurut George Herbert Mead ada beberapa tahap
sosialisai.
· Tahap persiapan (Preparatory
Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan,
saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya,
termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak
mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
· Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya
seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap
ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya,
kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan
seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak.
· Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan
digantikan oleh peran yang secara
langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan
diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya
kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia
mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan
bekerja sama dengan teman-temannya.
· Tahap penerimaan norma kolektif
(Generalized Stage/Generalized other)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah
dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain,
ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi
dengannya tapi juga dengan masyarakat luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar